Aku tahu, aku pun menyadari, posisiku dengannya bagaikan mata yang hanya mampu m...


Aku tahu, aku pun menyadari, posisiku dengannya bagaikan mata yang hanya mampu menatap punggung. Seseorang yang hebat sepertinya, bukan tidak mungkin banyak orang yang sama hebatnya sedang mendekatinya.

Maka aku setuju dengan ucapanmu, teman. Bahwa ujung kisahku dengannya kemungkinan besar adalah kesedihan. Tapi untuk sebuah rasa bahagia, untuk apa aku menunggu nanti jika aku bisa mendapatkannya kini.
Kedekatan yang sedang terjadi antara aku dengannya, aku sangat paham ia tak mungkin menganggapku lebih. Dan perihal duka yang sudah bersiap menyambutku di depan sana. Telah kusiapkan jiwa yang tegar ini untuk kubenturkan dengannya, tanpa peduli apa pun yang akan terjadi.
Terima kasih untuk nasihatmu,
tapi cinta tak pernah bisa untuk diterka semudah itu, bukan? Meski olehku, olehmu, atau oleh siapa pun yang ada di dunia ini. Mungkin saja sesuatu yang tak mungkin bisa terjadi di kemudian hari. Semisal ia bersanding denganku nanti.

Sial. Lagi-lagi aku bersandar pada pengharapan—dasar atas segala kekecewaan.

by: Ars
#poetry #photography #phosphenous



Source

9 komentar: