Engkau semanis afeksi—aku tak bisa berhenti tuk merindukanmu. Namun, langit beg...


Engkau semanis afeksi—aku tak bisa berhenti tuk merindukanmu.

Namun, langit begitu pandai mematahkan senja—meninggalkan memar biru pada raut jingga dan menjadikannya kelabu—aku teringat dirimu, lidahmu tanpa kelu melontarkan kata pamit dan meninggalkan sepotong rindu yang abadi.
Berpisah membuatmu bebas, biarkan tawamu lepas—jangan biarkan menggumpal pada selasar batinmu.
Hadirmu sehalus angin, pergimu serupa pilu yang mengendap bengkak—hingga sesak pada rongga jiwaku yang rapuh.
by: Mee
#poetry #photography #phosphenous



Source

17 komentar: