Karena, siapalah aku bagi bumimu? Cuma satelit. Yang dilempar untuk menjauhimu—...


Karena, siapalah aku bagi bumimu?

Cuma satelit. Yang dilempar untuk menjauhimu—jauh sekali, namun tetap saja dipaksa untuk mengorbitimu, tetap putar-putar di kehidupan kamu lagi, kamu lagi.

Cuma bintang kecil. Yang diperlukan ketika kamu redup—untuk membuatmu tampak lebih indah. Lalu, saat kamu berseri, aku mendadak tak berfungsi, namun harus tetap ada.

Cuma langit mendung yang sengaja dibiarkan kagum dengan seluruh keindahanmu. Namun, sekagum apapun aku, kamu tahan aku untuk tak boleh jatuh padamu.

Karena, aku telah terbiasa untuk menjadi cukup. Cukup, meski—hanya menjelma buih kecil pada samuderamu, hanya sekadar bintang kecil pada angkasamu, atau hanya diizinkan menghuni sudut kecil pada hatimu.

Atau, bahkan tidak sama sekali.

by: kunamaibintangitunamamu
#poetry #photography #phosphenous



Source

5 komentar: